Kanan : Parsam, Drs. Hendry Setyawan, M.Si, Ir. Kardani, MM
Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Timur, Ir. Kardani, M.M., didampingi Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Tulungagung, Drs. Hendry Setyawan, M.Si, berdialog dengan Parsam, pembudidaya lele, dalam kunjungan kerjanya ke Desa Gondosuli (23/4)
Sekitar tahun 1994 silam, Parsam mencoba budidaya lele dalam kolam kecil di belakang rumahnya. Tanpa diduga sebelumnya, usaha sampingan tersebut ternyata dapat berkembang dengan pesat. Pada saat ini, sekitar 18 tahun setelah budidaya lele pertamanya, Parsam sudah mengelola 160 unit kolam lele di lahan seluas 0,62 ha.
Kisah Parsam tersebut merupakan salah satu contoh keberhasilan pembudidaya lele di Desa Gondosuli, salah satu desa yang berlokasi di Kecamatan Gondang Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur. Desa yang semula dikenal sebagai salah satu produsen tembakau ini telah berubah menjadi desa perikanan, khususnya sentra budidaya lele.
Produksi ikan lele di Tulungagung ternayata cukup besar, , terutama
dari desa Gondosuli – Gondang. Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan
Kabupaten Tulungagung – Hendrik Setiawan bilang, di tahun 2011 saja
hasil 51 persen atau 6.110 ton dari lahan seluas 11,08 hektare. Sementara di
tri wulan pertama di tahun 2012 ini, desa Gondosuli memberikan
kontribusi 60 persen dari produksi lele di Tulungagung, atau 2.992 ton.
Padahal jumlah Rumah Tangga Perikanan hanya ada 82 RTP. Adapun nilai
produksi di tahun 2011 mencapai 130 milyar rupiah.
Ditambahkan oleh Hendrik Setiawan, dengan adanya potensi yang cukup
besar tersebut, karena selama ini pihaknya telah melakukan pembinaan
secara intensif. Namun dengan hasil tersebut, pihaknya tetap berupaya
melakukan pembinaan dan mendorong supaya warga desa Minapolitan
Gondosuli guna inovasi dalam perikanan untuk lebih meningkatkan
produksinya. Pasalnya pasar mereka juga sudah jelas, yang mana
permintaan pun semakin meningkat pula.
Sumber : http://liiurfm.com/site/main.php?page=1&id=0&bid=1290