Usaha budidaya lele
ini sangat menguntungkan. Ikan yang dipelihara lebih cepat besar
dibandingkan ikan air tawar lainnya. Hanya dalam waktu tiga bulan, ikan
lele sudah dapat dipasarkan. Pasarnya tidak pernah sepi dan harganyapun
stabil berkisar 8 ribu hingga 10 ribu rupiah per kilogram. Ikan lele
yang paling banyak diminati adalah yang berukuran 8 ekor untuk satu
kilogram.
Dalam beternak lele, media bukanlah suatu hal yang utama, baik itu
kolam tembok ataupun tanah, tapi yang diutamakan dalam beternak lele
adalah kualitas benih, air dan pakan.
Untuk benih sebaiknya dibeli dari pembenih lele langsung supaya kita tahu kualitas daripada benih tersebut, dan air bisa berasal dari air sungai yang dijamin tidak tercemar, sumur, atau PAM yang sudah diendapkan.
Berikutnya pakan, yang utama sebaiknya menggunakan pakan pabrik (
pellet ) dgn kandungan protein lebih dari 32% dan dapat diberi pakan
tambahan berupa limbah peternakan ayam seperti bangkai ayam, usus,
telur yang gagal tetas dengan terlebih dahulu dibakar atau direbus.
Jika kita ingin memulai
budidaya berikut gambarannya, tebar bibit 10.000 ekor ukuran 10-12 cm
harga di pasaran Rp.250-300/ekor setidaknya diperlukan lahan 100 m2,
atau dengan ukuran 2-3 cm dengan kapadatan 100-150 ekor/m2.
Jumlah pakan pelet sekitar 1 ton dan diperkirakan kita dapat memanen
900 kg, dengan masa pemeliharaan 60-80 hari. Sebaiknya pada saat 30-40
hari setelah tebar benih dilakukan penyortiran, karena mulai banyak
bibit yang bertubuh bongsor yang sering meng-kanibal ikan yang lebih
kecil.
Apabila menggunakan media kolam dari terpal atau beton, kita bisa
menggunakan teknologi probiotik dan pemupukan untuk air pada kolam,
Jadikan warna air menjadi hijau daun untuk menyuplai oksigen. Dengan
teknologi tersebut pada umur 90 hari akan di dapat 140 gr/ekor (
7ekor/Kg), tetapi diperlukan kepiawaian dalam manajemen pengelolaan
kualitas air.
Kolam sebaiknya diberi pupuk kandang, urea, tsp dan didiamkan minimal 1
minggu agar terbentuk pakan alami berupa plankton, kolam harus dalam
kondisi air tidak jalan karena lele rentan terhadap perubahan air yang
terus menerus dan lele akan selalu meloncat kearah sumber air mengalir.