<> SELAMAT DATANG DI KAMPOENG "MINAPOLITAN" GONDOSULI <> Contact Email : kampoenglele@gmail.com <>

Kamis, 30 Agustus 2012

HALAL BI HALAL SEBAGAI WUJUD CINTA KASIH DAN PERSATUAN BANGSA

Halal Bi Halal secara harfiah berarti kembali kepada kesucian. Suci dari kebencian, ketidakjujuran, kesombongan, dan segala hal yang negatif antara individu dengan individu yang lain. Halal Bi Halal bermakna kembalinya si manusia menjadi bayi yang baru dilahirkan dan dapat pula diibaratkan sebagai kertas putih yang belum terisi noktah - noktah.
Dan dalam realitasnya, perjalanan hidup manusia senantiasa tidak bisa luput dari alpa dan dosa. Oleh karena itu, perlu upaya mengembalikan kembali (merekondisi) pada kondisi sebagaimana asalnya. Itulah makna Idul Fitri sesungguhnya. Dosa yang paling sering dilakukan manusia adalah kesalahan terhadap sesamanya, dengan tetangga sekitar, orang lain, saudara, anak - anak kita, dan bahkan dengan orang tua sekalipun. Manusia dapat memiliki sifat negatif, seperti : rasa permusuhan, iri, dengki, acuh tak acuh, pertikaian, dan saling menyakiti. Idul Fitri merupakan momen penting untuk saling memaafkan dan mengasihi, baik secara individu maupun kelompok.
Budaya saling memaafkan ini lebih populer disebut halal-bihalal. Fenomena ini adalah fenomena yang unik terjadi di Tanah Air, dan telah menjadi tradisi di negara-negara beragama mayoritas Islam, seperti Indonesia. Ini adalah refleksi ajaran Islam yang menekankan sikap persaudaraan, persatuan, dan saling memberi kasih sayang serta cinta kasih.
Dalam pengertian yang lebih luas, halal-bihalal adalah acara maaf-memaafkan pada hari Lebaran. Keberadaan Lebaran adalah suatu pesta kemenangan umat Islam yang selama bulan Ramadhan telah berhasil melawan berbagai jenis hawa nafsu. Dalam konteks sempit, pesta kemenangan Lebaran ini diperuntukkan bagi umat Islam yang telah berpuasa, dan mereka yang dengan dilandasi iman. (Why/Admin)

Selasa, 28 Agustus 2012

ALAT DAN TEKNIK PEMANENAN

Photobucket
Secara umum, masa pemanenan kurang lebih antara 2 - 3 bulan atau tergantung dengan  permintaan pasar. Pemanenan dapat dilakukan pada pagi atau sore hari. Wadah dan alat pemanenan menggunakan seser (warga lokal gondosuli menyebut dengan “serok”) untuk menangkap ikan atau jaring, tong, keranjang, alat timbang dan alat - alat pendukung lainnya.
Berdasarkan tujuannya, sistem pemanenan ada dua macam, yaitu : Panen sebagian dan panen total.

a. Panen Sebagian
Photobucket
Panen sebagian, yaitu pemanenan yang hanya memilih ikan lele ukuran tertentu sedangkan yang masih dibawah ukuran dikembalikan ke kolam untuk dibesarkan lagi.
Panen sebagian biasanya menggunakan alat tangkap berupa jaring insang (gill-net) atau ukuran jaring disesuaikan dengan ukuran ikan lele yang dipanen. Untuk pemanenan sebagian kolam tidak perlu dikuras, sehingga ketinggian air tetap seperti semula. Jaring tersebut direntangkan ke sisi kolam, kemudian ditarik dari satu sisi ke sisi yang lain dengan cara menggiring ikan secara pelan - pelan diarahkan ke salah satu tepi kolam, kedua ujung jaring didekatkan sehingga kedua ujungnya menyatu kemudian diangkat dan lele akan mengumpul ditengah jaring. Setelah jaring diangkat, lele ditangkap menggunakan seser (serok) lalu dimasukan ke dalam keranjang untuk dilakukan penimbangan. Dengan cara ini jumlah lele yang dipanen disesuaikan dengan kebutuhan. Selanjutnya penangkapan dilakukan sampai berulang - ulang sampai jumlah dan ukuran yang diinginkan. Ikan lele yang tidak lolos seleksi (sortiran) dimasukan pada kolam tersendiri atau kolam yang seukuran dengan ikan sortiran tersebut.

b. Panen Total
Photobucket
Panen total yaitu pemanenan yang dilakukan terhadap seluruh ikan lele tanpa klasifikasi ukuran tertentu. Sistem panen ini dilakukan bila ukuran lele sudah seragam dan sesuai dengan yang diharapkan.
Selain pemanenan secara sebagian, sistem panen total juga biasa dilakukan pada Kelompok Masyarakat Pembudidaya Ikan “Mekar Sari”. Pemanenan total dilakukan dengan cara air kolam disurutkan lebih dahulu. Sambil disurutkan, lele sudah bisa mulai ditangkap. Jika air masih banyak bisa dengan cara dijaring, yaitu cara yang sama dengan sistem panen sebagian. Jika air sudah surut atau tinggal sedikit, penangkapan lele sebaiknya menggunakan seser (serok) dan sebaiknya menggunakan serok yang halus agar lele tidak terluka.

Minggu, 26 Agustus 2012

NUTRISI BAGI IKAN DAN SISTEM PEMBERIAN PAKAN

Photobucket
Pakan harus mendapat perhatian yang serius, karena sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan berat ikan dan merupakan bagian terbesar dari biaya operasional dalam pembudidayaan ikan, khususnya ikan lele. Berdasarkan pengalaman para ahli perikanan, untuk mempercepat pertumbuhan ikan selama pembesaran, setiap harinya ikan lele perlu diberikan makanan sebanyak minimal 5% dari berat total tubuhnya. Pemberian pakan dilakukan secara bertahap sebanyak 2 - 3 kali sehari.Tetapi mayoritas pembudidaya ikan lele di Desa Gondosuli memberikan pakan sebanyak 2 kali sehari, yaitu pagi sekitar jam 08.00 - 09.00 WIB dan sore antara jam 16.00 - 17.00 WIB.
Dalam hal jumlah pakan, memang belum ada petunjuk yang jelas mengenai berapa banyak makanan yang harus diberikan untuk seekor lele dalam sekali pakannya. Tetapi dilihat dari kepatutannya, maka pemberian pakan ikan lele atau yang lainnya tidak boleh kurang dari 5% dari total bobotnya. Logikanya, semakin sering lele tersebut diberi makan maka akan cepat besar, tetapi bila terlalu kekenyangan akibat pemberian makan yang terlampau banyak, maka ikan lele pun juga bisa sakit bahkan mati. Maka hal yang tepat dalam pemberian pakan pada ikan lele adalah jangan terlalu berlebihan.
Penyediaan suplai makanan merupakan kegiatan penting dalam kegiatan budidaya karena kecepatan pertumbuhan salah satunya bergantung pada jumlah makanan yang diberikan. Makanan dimanfaatkan oleh ikan untuk memelihara tubuh dan menggantikan alat - alat tubuh yang rusak, kemudian kelebihan makanan dipergunakan untuk pertumbuhan fisiknya. Kuantitas makanan yang tersedia dalam jumlah banyak dan berkualitas baik, tetapi kalau makanan tersedia dalam jumlah sedikit maka makanan tidak akan mempengaruhi kecepatan tumbuh - kembang ikan.
Dalam hal nutri ikan, pakan yang baik adalah yang memenuhi unsur - unsur nutrisi bagi ikan. Mengenal terlebih dahulu mengenai nutrisi bagi ikan, merupakan dasar pemikiran para pembudidaya ikan dalam memberikan pakan yang tepat untuk diberikan. Tentunya dalam pakan ikan tersebut harus memenuhi unsur gizi, kebutuhan protein, lemak dan serat. Karena dengan menyeimbangkan beberapa unsur nutrisi tersebut akan memacu pertumbuhan ikan agar cepat besar dan dipanen. (Why/Admin)

PENEBARAN BENIH

Photobucket
Sebelum benih ditebar ke kolam harus dihitung dulu padat tebar benihnya. Yang dimaksud dengan padat tebar benih adalah jumlah ikan yang harus ditebar untuk ukuran satu meter persegi.
Untuk ukuran ikan lele padat tebarnya adalah 150 - 200 ekor/m2 dengan ketinggian air mencapai 60 - 80 cm. Artinya setiap satu meter persegi mampu untuk memelihara 150 s/d 200 ekor ikan lele sampai ukuran ideal konsumsi. Contoh, untuk kolam ukuran 4m2 x 6m2 berarti mampu untuk membesarkan ikan lele antara 3.600 s/d 4.800 ekor, tergantung selera pembudidaya.
Cara penebaran benih ke dalam kolam adalah sebagai berikut :
  1. Sebelumnya, air kolam yang sudah berisi air didiamkan selama kurang lebih 3 - 4 hari. Tujuan dari pendiaman ini adalah agar suhu air lebih menyatu dengan suhu kolam, sehingga ketika ikan ditebar suhu air tidak berlebihan. selain itu, pendiaman tersebut juga bertujuan untuk penyediaan sumber pakan alami ikan, seperti plankton atau jentik - jentik nyamuk, dll.
  2. Penebaran menggunakan media kantong plastik, sebaiknya didiamkan mengapung di permukaan air kolam kurang lebih 10 menit. Setelah itu buka kantong plastik dan masukkan air kolam ke kantong dengan perbandingan 1 air kantong plastik banding 0,5 air kolam selama 5 menit. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk penyesuaian atau adaptasi ikan dengan lingkungan barunya.
  3. Photobucket
    Penebaran benih dengan media Blung
  4. Penebaran menggunakan media Tong Plastik atau pembudidaya Desa Gondosuli sering menyebutnya dengan istilah Blung (seperti gambar). Sebelum benih dimasukan ke kolam, sebaiknya air blung dicampur terlebih dahulu dengan air kolam selama kurang lebih 5 menit, tujuannya adalah agar ikan beradaptasi dengan suhu dan lingkungan barunya.
  5. Pelepasan benih ikan ke kolam sebaiknya dilakukan pada pagi atau sore hari, karena pada saat itu suhu air tidak begitu panas sehingga ikan mudah beradaptasi. (Why/Admin)

Jumat, 24 Agustus 2012

PENYAKIT DAN CARA PENANGGULANGANNYA

      Penyakit merupakan salah satu penyebab kegagalan usaha budidaya ikan lele. Bila air yang digunakan sebagai media hidup ikan lele mengalami pengotoran, khususnya akibat metabolisme akan membuka peluang bagi tumbuh dan berkembangnya penyakit.
      Dalam budidaya intensif, kepadatan ikan yang tinggi sering melampaui kemampuan alamiah kolam. Karena itu ikan sangat rentan terhadap stress, dengan demikian ikan cenderung mudah terserang infeksi patogen.
       Celakanya, hampir semua jenis penyakit ikan lele sifatnya menular. Artinya jika salah satu dari kolam terkena penyakit, kemungkinan besar penyakit tersebut akan menyebar ke ikan lainnya. Kalau sudah demikian, kerugianlah yang akan dituai pembudidaya.
Berikut adalah beberapa jenis penyakit ikan lele atau ikan air tawar pada khususnya yang sering mewabah adalah:
  1. Bintik Putih (White Spot). Penyakit ini terjadi akibat infeksi Ichtyopthirius multifilis yang tergolong ke dalam parasit. Kalangan ahli perikanan menyebut penyakit ini sebagai "Penghancur ikan" karena dalam waktu singkat ikan dapat habis terserang penyakit ini. Untuk menanggulangi infeksi ini dapat mempergunakan PK, MB, BK, BKC sesuai dosis yang diperlukan.
  2. Bakteri. Penyakit ini sering menyerang bagian perut, dada dan pangkal sirip disertai dengan pendarahan. Jika terserang, lendir ditubuhnya berkurang serta tubuh terasa kasar saat diraba. Jika ikan lele terserang sangat parah, tindakan yang dilakukan adalah dengan memusnahkan ikan tersebut agar tidak menulari ikan lainnya. pengobatan dilakukan dengan cara perendaman larutan PK (Kalium Permanganat) sebanyak 10 - 20 ppm selama 30 - 60 menit. Pengobatan dapat pula dilakukan dengan cara mencampurkan obat - obatan ke dalam makanannya. Obat - obatan yang dapat digunakan adalah Chloromycetin sebanyak 1 - 2 gram untuk setiap 1 kg makanan.
  3. Kumis Keriting. Penyakit ini bersifat menular. Penyebabnya adalah semacam jamur yang menempel di kumis lele dan kumis lele menjadi keriting. Lele tidak mau makan, lama - kelamaan lele semakin lemah mengalami kematian.
  4. Busung atau Kembung. Penyakit ini juga menular. Penyebabnya adalah pola makan yang salah atau bisa juga kurang makan. Gejala penyakit ini adalah ditandai dengan perut bengkak berwarna merah, kemudian lele akan mati mengambang.

Selasa, 21 Agustus 2012

INDAHNYA IDUL FITRI DI NEGERI PANCASILA

Allahu Akbar … Allahu Akbar … Allahu Akbar …
Laillahailallahu Allahu Akbar. Allahu Akbar Walillahilkhamd.
Wahyu Yuniarko
Takbir dan Tahmid menggema dan suara bedug bertalu – talu menyambut datangnya Idul Fitri, sebuah perayaan dan kemenangan bagi manusia yang kembali Fitri setelah satu bulan lamanya menjalani pendidikan dan pelatihan pengendalian diri. Rasa bahagia, haru, dan teduh menyelimuti diri yang kembali suci ini.
Perayaan Idul Fitri di negeri ini merupakan peristiwa luar biasa, unik, dan bisa jadi merupakan satu – satunya fenomena sosial di planet bumi ini. Dikatakan demikian, karena banyak keunikan yang terjadi dalam persiapan (Pra Idul Fitri), pelaksanaan, maupun bentuk – bentuk kegiatan perayaan Idul Fitri. Satu hal lagi, Idul Fitri (yang orang – orang jawa menyebutnya “ RIYOYO ” / “ BODHO ”), tidak hanya dirayakan oleh kaum muslimin, akan tetapi oleh seluruh bangsa Indonesia. Subhanallah.
Guna menyambut datangnya Idul Fitri, tua – muda, pria – wanita, kakek – nenek, anak – anak, tanpa kecuali semuanya mencurahkan semua perhatian hanya untuk satu hal yaitu Idul Fitri (Riyoyo). Petani menyiapkan panenannya untuk Idul fitri, sampai – sampai pohon pisang di depan / samping / belakang rumah jadwal penebangannya diatur hanya untuk Idul Fitri. Ayam yang dipelihara sejak beberapa bulan sebelumnya dipotong hanya untuk Idul fitri. Pembuat kue dan minuman kebanjiran order hanya untuk Idul Fitri. Pasar tradisional, pasar tumpah, pasar modern, plaza, Mall jadi penuh sesak pengunjung karena Idul Fitri. Warung, depot, restoran, rumah makan pada saat buka puasa jadi penuh karena Idul Fitri. Bukti nyata bahwa Allah bersifat Arrahman dan Arrakhim, karena sebelum Idul Fitri tiba, berkah-Nya telah dirasakan oleh semuanya, tanpa kecuali.
Dari sekian banyak persiapan Idul Fitri, ada satu hal yang unik, menarik, dan sangat luar biasa yaitu tradisi / budaya MUDIK (menuju ke udik / desa). Kegiatan mudik ini telah berlangsung sekian puluh tahun yang lalu dan sampai sekarang bahkan seterusnya pun akan tetap menjadi tradisi / budaya bangsa kita yang berdasarkan Pancasila. Karena hebatnya peristiwa mudik ini, pemerintah memberikan perhatian yang ekstra yaitu berupa pembenahan dan penambahan infrastruktur jalan, angkutan, keamanan, dan lain - lain demi kelancaran kegiatan mudik ini.
Kegiatan mudik menimbulkan mobilitas yang hampir tanpa batas. Yang dari arah barat menuju ke timur, yang dari arah timur menuju ke barat. Yang dari arah selatan menuju ke utara, yang dari arah utara menuju ke selatan. Ada yang menggunakan mobil mewah, mobil tua, bus / kendaraan umum, kereta api, pesawat terbang, dan juga sepeda motor. Ketika keinginan telah bulat, jarak tempuh dan fasilitas sederhana yang ada bukan menjadi halangan. Bahkan resiko – resiko di perjalanan sering tak diperhitungkan hanya agar dapat mudik ke kampung halaman. Dan masih banyak lagi persiapan lain (yang tidak bisa disebut dan dirinci satu per satu) untuk kepentingan mudik Idul Fitri.
Pelaksanaan kegiatan Idul Fitri diawali dengan dikumandangkannya Takbir dan Tahmid di Masjid, Surau, Musholla, dan tanah lapang tempat pelaksanaan sholat Idul Fitri. Setelah sholat Idul Fitri, disampaikan khotbah Idul Fitri, dan diteruskan dengan bersilaturahmi. Tentunya juga banyak yang disertai dengan kegiatan kenduri.
Di negeri tempat datangnya Dinnul Islam (Agama Islam) sendiri, Idul Fitri tidak dirayakan secara meriah seperti di negeri ini. Sementara itu di seluruh pelosok negeri ini, di kota, di desa, di pegunungan, bahkan di daerah yang sangat jauh sekali pun, orang merayakan Idul Fitri. Mereka menyambung tali silaturahmi dengan beranjang sana satu sama lain. Yang muda (usia atau status kekerabatannya) memiliki kewajiban untuk mengunjungi (sowan) ke yang lebih tua, para santri sowan ke Kyai, staf berkunjung ke rumah pimpinan, dan seterusnya. Indah luar biasa.
Berbagai bentuk kegiatan yang berkaitan dengan Idul Fitri bermacam – macam. Ada halal bihalal, reuni keluarga, temu kangen angkatan, dan lain – lain. Tidak ketinggalan pula instansi pemerintah, lembaga swasta, organisasi alumni, yayasan, lembaga arisan, lembaga sosial, dan lain - lain juga ikut merayakan Idul Fitri ini. Inilah khasanah (kekayaan) tradisi dan budaya yang sangat Indonesia.

Kegiatan Idul Fitri yang diselenggarakan di Indonesia memiliki beberapa nilai / makna, yaitu :

1. Kembali ke Fitrah

Ibadah suci Ramadhan sebagai jembatan menuju pintu gerbang Idul Fitri mengandung makna untuk menjaga agar jasmani dan rokhani kita tetap seimbang dan utuh bahkan meningkat daripada biasanya dan minimal kembali ke fitrah semula sebagai manusia (hamba Allah) yang wajib berbakti kepada-Nya. Dalam konteks ini Allah berfirman, “ Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Allah, (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu …” (Ar Ruum, 30). Rangkaian ibadah puasa Ramadhan yang telah dilaksanakan selama satu bulan diikuti dengan sebuah kegiatan yang wajib dilakukan oleh orang muslim, yaitu zakat fitrah (zakat untuk membuat diri menjadi suci). Dalam prosesi perayaan Idul Fitri semuanya saling memaafkan, berjabat tangan, hati berkomunikasi, tiada iri dan dengki untuk menuju ke Fitrah.

2. Pengembangan Toleransi Indonesia

Dalam perayaan Idul Fitri terdapat nilai toleransi. Idul Fitri bagi bangsa Indonesia menjadi milik semua. Siapa pun kita boleh menyampaikan ucapan selamat Idul Fitri dan saling memohon maaf. Bahkan tidak jarang disertai dengan anjang sana dan saling memberi. Sementara itu, yang tua menerima permohonan maaf dari yang lebih muda dan demikian pula sebaliknya. Kedua belah pihak saling mengakui atas kekurangan dan kekhilafan masing – masing. Semuanya dilakukan demi keutuhan keluarga, kerabat, masyarakat, dan bangsa ini. Bukankah Allah telah berfirman yang artinya, “ Berpegang teguhlah kalian semua kepada Allah, dan jangan bercerai – berai. ” (Ali Imron, 103)

3. Pengembangan Budaya Kasih Sayang

Kegiatan Idul Fitri mendatangkan rasa dan benih Mahabbah / kasih sayang antar sesama. Dengan zakat dan shodaqoh yang kita bayarkan menjelang datangnya Idul Fitri, kita bisa menyayangi sesama khususnya kaum dhuafa, fakir miskin, dan anak yatim. Demikian pula dengan silaturahmi / anjang sana dan saling memaafkan satu sama lain serta saling memberi satu sama lain akan tercipta kehidupan indah yang didasari dengan rasa mahabbah. Sebagai contoh kita bisa belajar dari koloni semut, yang ketika berpapasan dengan sesamanya mereka selalu berhenti sejenak saling tegur sapa. Itu menandakan bahwa sesama semut pun terjalin tali silaturahmi yang kuat antar mereka. Masya Allah.
Selain itu, Allah senantiasa menyukai orang – orang yang berbuat baik. Surat Al Baqoroh ayat 195 menerangkan bahwa, “ Dan belanjakanlah (harta bendamu) di jalan Allah, dan janganlah kamu menjatuhkan diri sendiri dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah, karena sesungguhnya Allah menyukai orang - orang yang berbuat baik.”

4. Ikhlas / Ridho

Berbagai hal yang berkaitan dengan persiapan, pelaksanaan, dan bentuk kegiatan Idul Fitri memerlukan satu syarat yaitu IKHLAS / RIDHO. Orang yang berpuasa dengan segala bentuk amal ibadahnya harus ikhlas. Orang membayar zakat dan shodaqoh harus didasari dengan keikhlasan. Orang bersilaturahmi untuk saling bermaaf – maafan juga harus ikhlas. Tanpa keikhlasan, yang kita lakukan akan sia – sia belaka. Berkaitan dengan ikhlas / ridho ini, Buya Hamka memberikan tausiah sebagai berikut, “ Ridho Allah adalah puncak segala nikmat. Karena itu, orang yang ridho kepada Allah akan siap mengorbankan harta bendanya untuk berbuat kebajikan kepada sesama manusia. Berkorban di jalan Allah demi kebenaran, tidak merasa terbebani dan tidak pernah bosan melaksanakan perintah-Nya. Juga dia menyelaraskan hubungan dengan Allah serta hubungan dengan sesama manusia. ” (Hamka dalam Sulaiman Al-Kumayi, Kearifan Spiritual dari Hamka ke Aa Gym, Pustaka Nuun, 2004:240).
Sebenarnya masih banyak nilai – nilai positif yang dapat kita petik dari kegiatan Idul Fitri di negeri ini. Luar biasa indah dan penuh makna. Semoga di hari yang fitri ini kita lebih saling menyayangi, saling memberi pertolongan, saling menghormati, dan dengan penuh ikhlas tentu kita saling memaafkan. Selamat merayakan Hari Raya Idul Fitri 1433 H. / 2012 M.

Minal Aidzin Walfaidzin, Mohon Maaf Lahir dan Bathin.
(Why/Admin)

Sabtu, 18 Agustus 2012

PEMANFAATAN HALAMAN RUMAH DENGAN MENANAM SAYURAN PRODUKTIF

Photobucket Photobucket Photobucket
      Halaman rumah memang sangat cantik bila ditanami bunga - bunga yang beraneka warna. Namun untuk masyarakat dengan ekonomi minus, penanaman bunga - bunga yang hanya melengkapi nilai keindahan merupakan sesuatu hal yang dianggap sebagai pemborosan saja. Selain untuk penghijauan dan penyegaran, pemanfaatan halaman rumah dengan menanam sayur - mayur juga bisa dimanfaatkan untuk menambah ekonomi keluarga. Bayangkan saja dengan memanfaatkan halaman rumah sebagai kebun organik, dengan sistem penanaman sayuran - sayuran yang mempunyai nilai produktif seperti : sawi, kangkung, bayam, wortel dll bisa melakukan pemanenan setiap 2 - 3 minggu sekali. Lumayan kan buat nambah uang jajan anak dan biar dapur tetap ngebul ...bullll ...heee...heee.
      Aspek pemanfaatan halaman rumah akan memberikan tiga nilai, yakni estetika, ekonomi dan aspek hidup sehat, yang akan membantu penghuni dan keluarganya memiliki kehidupan hijau dan sehat. Berkebun di halaman rumah memberikan Anda banyak kreativitas dan alternatif. Kebun organik tidak hanya memberikan lingkungan yang hijau, tetapi yang lebih penting adalah kebun organik memberikan kesehatan menyeluruh. Hasil produksi yang sehat, udara yang sehat, tanah yang sehat, dan sudah pasti sang penghuni memiliki aktivitas sehari-hari yang sehat pula. 
gambar 1
      Bagi yang mempunyai halaman rumah yang sempit tetap bisa berkarya dengan memanfaatkan Polybag / kantong plastik / pot sebagai media penanaman dan diletakkan pada penyangga tanaman yang berjenjang yang terbuat dari kayu atau plat (gambar 1). Dengan menggunakan media tanam seperti Polybag tersebut akan memudahkan pemilik kebun untuk melakukan perawatan, pemanenan dan pemeliharaan pasca panen. 
      Terakhir, kami mengajak pembaca blog ini untuk pandai - pandai memanfaatkan peluang usaha walaupun sarana - prasarana usahanya tersebut sangatlah kecil. Namun hal yang penting adalah niat dan kemauan untuk mengubah sesuatu yang kecil menjadi sesuatu yang lebih baik dan bermanfaat. (Why/Admin)

Kamis, 16 Agustus 2012

SELAMAT IDUL FITRI 1 SYAWAL 1433 H

Mengucapkan :
Selamat Idul Fitri
1 Syawal 1433 H

Mohon Maaf Lahir dan Bathin

Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan Taufiq
dan Hidayah-Nya kepada kita sekalian, Amin


Pengasuh Blog
"Kampung Lele Gondosuli"

Ttd

Admin

DIRGAHAYU RI KE-67 "JAYALAH BANGSAKU - MERDEKALAH BANGSA KITA"

Tema HUT RI ke-67 Tahun 2012 ini adalah :
Dengan semangat Proklamasi 17 Agustus 1945, kita bekerja keras untuk kemajuan bersama, kita tingkatkan pemerataan hasil - hasil pembangunan untuk Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia.
Dari tema tersebut terkandung maksud yakni Kemerdekaan itu diraih karena adanya kekuatan yang dahsyat dalam diri bangsa untuk bekerja bahu - membahu sekuat tenaga, dan semuanya didasarkan atas kepentingan umum dan bukan untuk kepentingan golongan semata. 
Mewujudkan rasa keadilan yang bersifat universal, tidak memandang ras, agama, keyakinan, suku, primordialisme perlu dipupuk dan dikembangkan untuk meningkatkan pemerataan atas hasil - hasil pembangunan guna mewujudkan suatu Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia.

Untuk tetap mengingat jasa para pahlawan yang telah mendarmabaktikan seluruh pemikiran dan hidupnya untuk kejayaan dan kemerdekaan NKRI, maka puisi karya Chairil Anwar dibawah ini mungkin bisa menginspirasi.

JAYALAH BANGSAKU .... MERDEKALAH BANGSA KITA !!!

Selasa, 14 Agustus 2012

BUBER DAN SANTUNAN ANAK YATIM PIATU OLEH KELOMPOK BUDIDAYA LELE GONDOSULI

Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket
Sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah SWT, dengan beribu limpahan taufiq serta hidayah kepada umat-Nya, yang berupa kenikmatan, kesehatan, kesejahteraan dll serta masih dalam suasana Ramadhan 1433 H maka pada tanggal 14 Agustus 2012, kelompok budidaya / petani Lele Desa Gondosuli, Gondang, Tulungagung menggelar acara buka puasa bareng anak yatim piatu. Acara tersebut juga terselenggara berkat kerja sama dengan Yayasan Arrohmah, yayasan yang bergerak dalam bidang pemberian santunan dan kesejahteraan yatim - piatu.
Selain bertujuan mengadakan buka bersama antar petani ikan yang tergabung dalam jaringan koperasi Mekarsari bentukan Bapak Parsam, juga diajak serta anak - anak yatim piatu sejumlah 12 anak yang berasal dari sekitar Desa Gondosuli. Bagi Bapak Parsam dan Winardi (Ketua Yayasan Arrohmah - Gondosuli) acara ini merupakan sebuah bentuk rasa syukur atas nikmat yang melimpah dan ingin berbagi kenikmatan tersebut dengan mengajak anak yatim piatu berbuka puasa bareng serta memberikannya santunan berupa baju lebaran dan sejumlah uang saku.
Dengan memberikan santunan tersebut akan mendatangkan banyak berkah. "Saya sangat percaya bantuan kepada anak yatim akan membawa berkah dan kedamaian bagi kita semua dan insyaallah akan memperlancar usaha kita serta membersihkan sebagian harta kita karena sebagiannya adalah milik dari mereka (anak yatim - piatu)", kata Kiwin (Winardi).(Why/Admin)

Senin, 13 Agustus 2012

PEDAGANG LELE PANGGANG DI GONDOSULI YANG SEMAKIN EKSIS

Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket
Salah satu peluang kegiatan ekonomi yang secara pintar ditangkap oleh masyarakat Desa Gondosuli yang notabene di wilayah selatan bermatapencaharian sebagai pembudidaya / petani ikan lele adalah pedagang eceran lele dan usaha pemanggangan lele / lele asap.

Minggu, 12 Agustus 2012

PENEBARAN BENIH - KUALITAS AIR

Kualitas air yang kurang baik dapat menyebabkan ikan mudah terserang penyakit. Kualitas air meliputi sifat kimia air dan sifat fisika air. Sifat kimia air adalah kandungan oksigen (O2), karbondioksida (CO2), pH, zat - zat beracun dan kekeruhan air. Sedangkan sifat fisika air adalah suhu, kekeruhan dan warna air.
Ikan lele termasuk salah satu jenis ikan yang tahan terhadap kekurangan oksigen di dalam air dan apabila air kekurangan oksigen, maka ikan lele akan dapat mengambil oksigen dari udara. Pada usaha budidaya intensif kandungan oksigen yang diperlukan adalah minimal 4 mg/liter air, sedangkan kandungan karbondioksida adalah kurang dari 5 mg/liter air. Alat yang digunakan untuk mengukur kandungan oksigen dan karbondioksida adalah Water Quality Test Kit (alat pengukur kualitas air). Nilai pH (puisanche of the H) yang normal untuk kehidupan ikan lele adalah 7 -8 (skala pH 1-14), namun karena pH air meningkat pada siang hari dan menurun pada malam hari (akibat fotosintesa) maka derajat keasaman yang baik untuk ikan lele adalah antara 5 - 9, sedangkan suhu yang baik adalah 28 - 32oC.
Kekeruhan dapat mempengaruhi cahaya matahari yang masuk ke dalam air. Kekeruhan disebabkan karena berbagai partikel seperti : lumpur, bahan organik, sampah atau plankton. Kekeruhan yang baik adalah disebabkan oleh plankton. Alat yang digunakan untuk mengukur kekeruhan air adalah Sechi Disk.

Kamis, 09 Agustus 2012

PEMBESARAN IKAN LELE - PERSIAPAN KOLAM

= Konstruksi dan Persiapan Kolam =

Model kolam terpal
Kolam yang dipergunakan untuk pembesaran lele berbentuk persegi panjang dengan konstruksi dari beton atau menggunakan sistem terpal (seperti yang banyak digunakan petani ikan di desa gondosuli). Alasan mengapa model kolam berbentuk persegi panjang, itu karena untuk mempermudah penangkapan dengan jaring. selain itu, kelebihan dari kolam persegi panjang adalah dalam hal sirkulasi air dan penyediaan makanan alami ikan, karena kolam yang berbentuk persegi panjang mempunyai sisi / pinggiran yang lebih banyak dibandingkan kolam berbentuk bujur sangkar atau lainnya.
Mengenai besar kecilnya kolam pembesaran ikan, bisa dilakukan dilahan sempit sekalipun. Bahkan, Surya Gunawan (2010) mengatakan bahwa budidaya pembesaran lele di lahan sempit bisa dilakukan dengan luas 6 - 300 m2 dengan kemampuan produksi 1 ton per 50 m2.

a. Kolam Terpal
Terdapat faktor penting dalam pembuatan kolam terpal, diantaranya sebagai berikut :

Minggu, 05 Agustus 2012

TENTANG IKAN LELE

Lele merupakan jenis ikan konsumsi air tawar dengan tubuh memanjang dan kulit licin. Di Indonesia ikan lele mempunyai beberapa nama daerah, antara lain: ikan kalang (Padang), ikan maut (Gayo, Aceh), ikan pintet (Kalimantan Selatan), ikan keling (Makasar), ikan cepi (Bugis), ikan lele atau lindi (Jawa Tengah). Sedang di negara lain dikenal dengan nama mali (Afrika), plamond (Thailand), ikan keli (Malaysia), gura magura (Srilangka), ca tre trang (Jepang). Dalam bahasa Inggris disebut pula catfish, siluroid, mudfish dan walking catfish. Ikan lele tidak pernah ditemukan di air payau atau air asin. Habitatnya di sungai dengan arus air yang perlahan, rawa, telaga, waduk, sawah yang tergenang air. Ikan lele bersifat noctural, yaitu aktif bergerak mencari makanan pada malam hari. Pada siang hari, ikan lele berdiam diri dan berlindung di tempat-tempat gelap. Di alam ikan lele memijah pada musim penghujan. Ikan lele banyak ditemukan di benua Afrika dan Asia. Dibudidayakan di Thailand, India, Philipina dan Indonesia. (Sumber : www.google.com)

Sabtu, 04 Agustus 2012

DESA MINAPOLITAN - GONDOSULI

Kegiatan memberi makan ikan

Desa Gondosuli terletak disebelah tenggara yang termasuk dalam Kecamatan Gondang, Kabupaten Tulungagung. Mata pencaharian penduduknya beragam. Mulai bertani sampai produksi kolam ikan lele dan gurame. Keberhasilan dari sektor perikanan tersebut berawal dari seorang warganya bernama Parsam yang sejak kurang lebih 10 tahun yang lalu memulai bisnis ikan air tawar.
Dengan bermodal 2 (dua) petak kolam dan uang pinjaman dari bank kini ia mampu menjadi inspirator pada petani ikan lainnya untuk menjajal keberuntungannya di bidang perikanan. Walhasil, kolam ikan dari sdr. Parsam telah berkembang menjadi ratusan petak kolam yang tersebar di sekitar kediamannya, di Dusun Krajan, RT.02/RW.02 Desa Gondosuli, Kec. Gondang, Kabupaten Tulungagung. Dengan bermodalkan keyakinan dan semangat yang kuat untuk berubah, setindaknya wajah gondosuli kini telah berubah menjadi desa perikanan air tawar dan sedang menuju kepada pencanangan DESA MINAPOLITAN.
Disektor ekonomi secara otomatis sangat meningkatkan taraf hidup warga sekitarnya, apalagi dengan terbentuknya Koperasi "Mekarsari", yang bertujuan untuk memberikan "amunisi" memberi tambahan modal untuk meningkatkan usaha para anggotanya. Tercatat sekitar 50-an anggota yang sudah tercatat menjadi anggota Koperasi "Mekarsari". Modal dari koperasi tersebut terdiri dari iuran rutin para anggota serta dari bantuan pihak swasta maupun pemerintah.
Dalam perjalanannya, Mekarsari kini semakin diminati. Artinya koperasi ini akan lebih mengembangkan sayap di sektor ekonomi masyarakat. Dan lebih mempraktekkan manajemen yang baik guna untuk mensejahterakan anggota dan masyarakat sekitar dalam pengembangan usaha budidaya perikanan air tawar, sesuai dengan semangat koperasi pendahulunya. (why/admin)